Followers

Wednesday, September 23, 2009

OBAMA: I was actually black before the elections!!!

President Barack Obama on David Letterman's show:



Peace !

7 comments:

Anonymous said...

Sarah teringat pula cerita abg Jay tentang t shirt SuperKeling : )

Since you did possessed verbal, logical, spatial, body, musical, interpersonal, intrapersonal, naturalist intelligence and resemble him in certain way (according to your frens lah,bukan Sarah kata tauuu...),why don't you give serious consideration in becoming a member of parliament.

I personally feel you'll do great in there as you always walk your talk and a baaddd liar too..

Remember the story of Tao Yuanming,the great poet of Eastern Jin Dynasty?

He was told that his superior were sending someone to inspect his work and that he should 'tie your robes with a belt to greet him' and Tao Yuanming said 'I can't bow like a servant for the sake of five measures of rice'

...Jahamy lebih kurang sama dengan Tao Yuanming!

Reminder to Jahamy, 'I am NOT complimenting you ya...' :P

dollah said...

you were actually indian before becoming a malay also

jon pour do care said...

Sara,

I sincerely believe that Brader Jay would be better off in acting as he got the looks of Denzel Washington and the character of Eddie Murphy (especially when Brader Jay laughs...sebijik macam Eddie kan..kan..kan..)

P.S. I shud know this coz I'm his carbon copy i.e. the carbonized copy la !

Anonymous said...

I'm actually Chinese,Arab,Indian,Bugis,Jawa and Thai beforeeeee becoming MALAYsian...and am proud as a peacock!

Jahamy should be proud too that he actually Indian,Arab and Greek beforeeee becoming MALAYsian.

We preserved multiple ancestry,yet universally
ONE !

The division of human beings into nations, races, groups and tribes is for the sake of distinction, so that people of one race or tribe may meet and be acquainted with the people of another race or tribe and cooperate with one another. To learn from each other, to appreciate the differences and celebrate the similarities.

We are no different than variety in plants, flowers and animals... it is an expression of God's creativity and artistry. It is meant to evoke a feeling of awe and wonderment, and respect for His creation.

Only a fool seek superiority by insulting another being and by degrading one race over another!

Honestly,how good can we really be and feel if we have to insult or degrade someone???

Takdak Indian,takdalah Kayu Nasi Kandar,takdalah roti canai dan teh tarik,takdalah Shah Rukh Khan yang handsome tu :P

Obama yang dihormati... pandai baca bahasa Melayu tak?Ini sajak,Usman Awang (a MALAYsian writer) juga tulis...


Melayu

Melayu itu orang yang bijaksana
Nakalnya bersulam jenaka
Budi bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan

Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut
Biar mati adat
Jangan mati anak

Melayu di Tanah Semenanjung luas maknanya:
Jawa itu Melayu, Bugis itu Melayu
Banjar juga disebut Melayu,
Minangkabau memang Melayu,
Keturunan Acheh adalah Melayu,
Jakun dan Sakai asli Melayu,
Arab dan Pakistani, semua Melayu
Mamak dan Malbari serap ke Melayu
Malah mua'alaf bertakrif Melayu
(Setelah disunat anunya itu)

Dalam sejarahnya
Melayu itu pengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan

Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara

Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
Tanah sebidang mudah terjual

Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba
Berbuahlah pisang tiga kali
Melayu itu masih bermimpi

Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri
Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak

Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh dicari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing
Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan

Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturrahim hati yang murni
Maaf diungkap senantiasa bersahut
Tangan diulur sentiasa bersambut
Luka pun tidak lagi berparut

...


p/s
Jon...merugikan take dan film saja,kalau Jahamy berlakon.Dah la susah nak hafal dialog,kayu pula tu :D

jon pour do care said...

Sara,

Well said but sadly, that Bloke won't be able to see it that way.
Bwek porabeh boraih ajo !

P.S. Tang 'kayu' tu, kita tak masuk campur ek ! Tapikan, depa kata (depa kata la bukan kita), it takes a thief to know a thief, so it takes.........................to know a kayu...kan..kan...kan !

Unknown said...

obama,

I presume you were referring to jay when you said that. If you did, obviously you do not know him up close..I have never met a more universal person than him who insists on it in every sphere of his life.

The way you sound, you are a like a person who will sell colour, and soul "for a few crumbs on earth" (to use jay's words)..I may be wrong..:))

peace to you too...:)

dollah said...

kepada entourage jay, dari University Malaya:

Justeru, saya selaku Yang Di Pertua Majlis Perwakilan Mahasiswa University Malaya (MPMUM) menyeru sahabat - sahabat mahasiswa UM supaya kita sama sama berusaha dan mempersiapkan diri dengan segala ilmu dan persiapan sebelum kita meneruskan perjuangan di medan tang sebenar. Saya menyeru ini terutama kepada semua mahasiswa Melayu. Hargailah perjuangan nenek moyang kita dahulu yang bersusah payah memastikan Tanah Melayu bebas dari cengkaman warga asing. Janganlah kita menjadi golongan yang lupa asal usul sehinggakan kita akan di tindas oleh kaum kaum yang lain. Mahasiswa harus buktikan bahawa kita layak dan terbaik sebagai pengganti kepimpinan negara akan datang. Ini bertepatan dengan tema MPMUM Progresif, Dinamik, Profesional . Tiada yang lebih utama dan selayaknya melainkan mahasiswa yang sentiasa peka dan maju ke hadapan. Saya juga menyeru kepada semua mahasiswa Melayu supaya kita bersedia menhadapi sebarang kemungkinan yang akan berlaku memandangkan kebangkitan rakyat hari ini adalah bermula dari kaum bukan Melayu. Jangan kita leka sehingga musuh di dalam selimut menikam kita. Jangan disebabkan kita Malaysia jatuh tangan yang tidak sepatutnya.


Afandy B Sutrisno Tanjung, Yang Di Pertua, Majlis Perwakilan Mahasiswa, University Malaya sesi 07/08